LAUT DAN PESISIR
PENDAHULUAN
Mestinya Anda telah mempelajari modul
PEDOSFER (TANAH). Sekarang Anda diminta untuk mempelajari modul berikutnya, yaitu “LAUT DAN PESISIR”.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat membedakan
zona pesisir dan zona laut,
menjelaskan morfologi dasar laut, macam-macam gerakan air laut, dan
kualitas air laut. Sebagai negara maritim yang memiliki wilayah perairan
laut yang lebih luas dari wilayah daratannya, yaitu 2/3 lebih wilayah
lautan. Maka kita wajib mengetahui potensi perairan laut negara kita
untuk dimanfaatkan dan dikelola bersama bagi kepentingan bangsa dan
negara. Manakala sumber daya alam di darat kian menipis, alternatif lain
ialah memanfaatkan potensi laut yang belum dimanfaatkan secara penuh.
Modul ini di bagi dalam 2 kegiatan belajar, yaitu :
• Kegiatan belajar 1, membahas tentang zona pesisir dan zona laut, serta morfologi dasar laut
• Kegiatan belajar 2, membahas tentang gerakan air laut, kualitas ait laut.
Modul ini dapat Anda pelajari dalam waktu 4 x 45 menit dengan santai tapi serius.
Ada beberapa petunjuk agar Anda sukses mempelajari modul ini, yaitu :
1.Buatlah jadwal rencana untuk mempelajari tiap pelajaran di rumah dengan jadwal yang telah Anda tetapkan
2.Laksanakan jadwal yang telah dibuat dengan penuh disiplin.
3.Dalam mempelajari modul, biasakanlah membuat catatan
materi-materi yang tidak sulit Anda mengerti/pahami, diskusikanlah
materi tersebut dengan teman-temanmu, atau tanyakan dengan guru
bina/guru pamong atau siapa saja yang mengerti.
4.Sering-seringlah Anda melihat/mengamati tayangan laut dari media massa seperti TV tentang laut.
5. Pelajari pula buku-buku paket lain untuk mendalami materi laut dan pesisir ini
6. Jangan Anda abaikan soal-soal latihan atau tugas yang harus Anda
kerjakan, ini berguna untuk menguasai tingkat penguasaan dan pemahaman
Anda tentang materi yang Anda pelajari
7.Jika Anda merasa sudah menguasai materi pelajaran, mintalah Tes
Akhir Modul (TAM) pada guru bina. Apabila nilai Anda kurang dari 7.5
ulangi lagi mempelajari materi yang Anda kuasai, dan kalau nilai Anda
lebih dari 7.5, Anda dapat mempelajari modul berikutnya.
Semoga Anda sukses mempelajari modul ini, yakinlah dengan niat dan
usaha yang sungguh-sungguh Anda akan berhasil. Sukses menanti Anda !
.: KEGIATAN BELAJAR 1
ZONA PESISIR DAN ZONA LAUT, MORFOLOGI DASAR LAUT
Tujuan :
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat :
1. membedakan zona pesisir dan zona laut
2. menjelaskan morfologi dasar laut
Uraian
Pada modul terdahulu Anda telah mempelajari tentang “Pedosfer”. Sekarang kita akan melanjutkan pada materi “
LAUT DAN PESISIR”.
Anda mungkin pernah bertamasya atau pernah melihat laut dan pantai?
Bagaimana pemandangan alamnya? Indah sekali bukan? Ada deburan ombak dan
angin menerpa pantai. Apabila kalau sempat berkeliling dengan kapal
laut ke daerah yang jauh dari pantai kita akan merasakan berapa luasnya
lautan itu. Airnya asin dan keadaan pantainya ada yang berpasir atau
berlumpur bahkan berdinding batu.
A. Beberapa pengertian yang berhubungan dengan zona pesisir dan laut
Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air
laut waktu surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh
ombak/gelombang menjulur ke daratan. Jadi daerah pantai dapat juga
disebut daerah tepian laut. Dalam bahasa Inggris pantai disebut dengan
istilah “shore” atau “beach”. Adapun tempat pertemuan antara air laut
dan daratan dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap
saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang surut air laut. Agar
jelas lihat animasi berikut!
Wilayah tepian laut seperti gambar tersebut bentuknya bermacam-macam,
ada yang landai dan ada pula yang curam. Tepian laut yang landai ini
ada yang berpasir dan ada pula yang berlumpur. Tepian laut yang curam
seperti dinding batu disebut “cliff”, pantai berpasir disebut gisik atau
“sand beach” dan pantai berlumpur disebut “mud beach”.
Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai.
Wilayah pesisir mencakup wilayah daratan sejauh masih mendapat pengaruh
laut (pasang surut dan perembasan air laut pada daratan) dan wilayah
laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan
sedimen dari darat). Jadi jika Anda dari kejauhan masih mendengar
deburan ombak dan merasakan hembusan angin laut, daerah tersebut masih
disebut pesisir. Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
(BAKOSURTANAL) batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada
pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi (desa) nelayan.
Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki wilayah air asin yang sangat luas dan terpisah dengan daratan.
Wilayah laut ini menempati 2/3 atau 71% dari permukaan bumi.
B. Zona Pesisir dan Zona Laut
Tahukah Anda yang dimaksud zone. Zone itu dapat diartikan daerah atau wilayah.
1.
|
Zona Pesisir
Berdasarkan kedalamannya zona pesisir dapat dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu :
|
|
a.
|
Zona “Lithoral”, adalah wilayah pantai atau pesisir atau
“shore”. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat
air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini
sering disebut juga wilayah pasang surut.
|
b.
|
Zona “Neritic” (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah
pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus
oleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling banyak terdapat berbagai
jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-tumbuhan, contoh Jaut Jawa,
Laut Natuna, Selat Malaka dan laut-laut disekitar kepulauan Riau.
|
c.
|
Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang
memiliki kedalaman antara 150 hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak dapat
ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak
sebanyak yang terdapat di zona meritic.
|
d.
|
Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang
memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat
dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, jenis hewan yang hidup di wilayah
ini sangat terbatas.
|
|
|
Untuk lebih memahami penjelasan di atas perhatikan gambar berikut ini.
Klasifikasi wilayah laut menurut kedalamannya
|
2.
|
Zona Laut Indonesia
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari
pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat
penting bagi kehidupan bangsa dan negara.
|
|
a.
|
Batas wilayah laut Indonesia
Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas
wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB
tahun 1982. berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut
konvensi Hukum Laut PBB. Berikut ini adalah gambar pembagian wilayah
laut menurut konvensi hukum laut PBB
Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB,
Montego, Caracas tahun 1982
Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu
zona laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif |
|
1)
|
Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut
dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih
menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil
laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing
negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas
teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam
garis dasar disebut laut internal.
Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut
teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran
lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman
pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal
13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian
diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960.
|
2)
|
Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun
morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman
lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan
kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar,
yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai
lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik
sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Sebagai contoh di selat
malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial,
karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut.
Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand,
Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT
dan 6 °LU.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai
kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya,
dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai.
Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.
|
3)
|
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah
jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis
dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat
kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona
ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta
pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip
Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi
eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka
ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari
garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona
ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
tanggal 21 Maret 1980.
|
|
|
Agar Anda lebih jelas tentang batas zona laut
Teritorial, zona landas kontinen dari zona ekonomi eksklusif lihatlah
peta berikut.
Batas wilayah laut Indonesia
|
|
Latihan 1
Agar Anda lebih memahami uraian tersebut jawablah soal-soal berikut
Jodohkanlah pernyataan yang terdapat di sebelah kiri dengan jawabanya dibawahnya!
1. Wilayah pertemuan antara air laut dan daratan yang selalu berubah-ubah
2. Batas wilayah mulai dari laut surut hingga ke arah daratan sampai batas ombak terjauh.
3. Daerah tepian laut yang curam
4. Wilayah yang masih mendapat pengaruh laut dan juga mendapat pengaruh darat.
5. Wilayah laut yang paling banyak jenis ikan h. garis pantai
6. Wilayah laut Indonesia yang terletak di sebelah dalam garis dasar.
7. Garis khayal yang bergerak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut bebas.
8. Pada zone ini segala kegiatan eksplorasi dan eksploitasi, penelitian harus mendapat ijin dari pemerintah.
a. eliff
b. ZEE
c. pesisir
d. neritic
e. Pantai
f. laut internal
g. laut teritorial
Setelah Anda jawab, cocokkan kunci jawaban di bawah ini, jika yang benar kurang dari 6 maka pelajari lagi materinya.
1. h 5. d
2. e 6. f
3. a 7. g
4. c 8. b
C. Morfologi Dasar Laut
Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam,
bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di
lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini
akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1.
|
Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang
dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter,
dengan kemiringan kira-kira 8,4 %.
Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai
dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua
Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat. Dangkalan sahul yang
merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, landas kontinen
dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda
yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau
Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
|
2.
|
Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari
continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman
lereng benua lebih dari 200 meter.
|
3.
|
Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
a.
|
Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
|
b.
|
The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).
|
|
Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:
|
1.
|
Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan
badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah
pulau.
Contoh: gunung Krakatau.
|
2.
|
Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan
berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau
lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.
Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
|
3.
|
Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan
seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan
Pasifik.
|
4.
|
Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh: punggung laut Sibolga.
|
5.
|
Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.
Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
|
6.
|
Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.
|
7.
|
Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi.
Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.
|
Agar Anda lebih jelas bentuk-bentuk morfologi, lihat gambar berikut.
Relief dasar laut
|
Kosa Kata
Garis dasar :
|
garis khayal yang menghubungkan titik terluar dari ujung-ujung daratan.
|
Lautan internal :laut yang ada di sebelah dalam garis dasar.
|
Laut teritorial :
|
laut yang terletak diantara garis dasar dan garis batas teritorial.
|
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) :
|
jalur laut selebar 200 mil laut diukur dari garis dasar ke arah laut terbuka.
|
Zona Lithoral :
|
zona pesisir, yang tergenang air laut pada waktu pasang dan kering pada waktu surut.
|
Zona Neritis :zona laut dengan kedalaman 150 meter.
|
Zona Bathyal :zona laut dengan kedalaman 150 meter – 1800 meter
|
Zona Abysal :zona laut yang kedalamannya lebih dari 1800 meter.
|
Cliff :pantai terjal.
|
|
|
Tugas 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1.
|
Gambarkan zona pesisir berdasarkan kedalamannya?
|
2.
|
|
3.
|
Jelaskan bedanya landas kontinen (continental shelf) dengan lereng benua (continental slope)? |
.: KEGIATAN BELAJAR 2
GERAKAN AIR LAUT DAN KUALITAS AIR LAUT
Tujuan :
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, Anda diharapkan dapat :
1. menjelaskan macam-macam gerakan air laut
2. menjelaskan kualitas air laut
Uraian
Anda telah mempelajari “zona pesisir dan zona laut, serta morfologi
dasar laut”, sekarang kita lanjutkan dengan mempelajari materi “gerakan
air laut dan kualitas air laut”. Apakah Anda pernah memperhatikan air
laut di perairan luas, bagaimana apakah diam atau bergerak ? Tentu
bergerak bukan? Air laut sebenarnya memiliki gerakan yang bermacam-macam
kalau diteliti. Sekarang mari kita bahas macam-macam gerak air laut.
Selamat belajar.
A. Gerak Air Laut
Ada 3 gerakan air laut yang akan kita bahas yaitu: arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.
1.
|
Arus Laut
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu
tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun
secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan itu
seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga
rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara
dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang
mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada
belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi
selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya
coriolis dikenal dengan spiral ekman.
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan
arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.
Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang
bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus
permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan
arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman
perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200
meter.
Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas)
mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah
angin musim sangat kentara perubahannya antara musim barat dan musim
timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim
barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina
bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur
sebaliknya mengalir dari arah selatan.
Musim kemarau
Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus
air vertikal yang dikenal dengan upwelling dan sinking di daerah-daerah
tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong
ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang
mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas,
akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang
berada di atas. Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum
berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya
lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya.Walaupun
sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan
fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton
merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di
daerah upwelling umumnya kaya ikan.Gejala upwelling dapat dipantau oleh
satelit cuaca NOAA dan dijadikan sebagai tanda akan dimulainya musim
panen ikan 14 hari setelah upwelling terjadi. Bagi nelayan modern dapat
memanfaatkan informasi NOAA untuk persiapan panen. Pencurian ikan di
berbagai laut di Indonesiaumumnya
para pencuri memantau gejala upwelling. Pada saat upwelling mereka
pura-pura mencari ikan di daerah yang jauh dari perairan laut.
Daerah air naik (upwelling) di Indonesia
Akan tetapi 14 hari kemudian mereka meluncur dengan kekuatan penuh
menuju perairan Indonesia. Dengan gesit mereka mengeruk ikan yang lagi
banyak-banyaknya. Mereka lolos dari pengejaran patroli perairan
Indonesia karena perlengkapan kita belum dapat melacak keberadaan
mereka.
Sinking merupakan proses kebalikan dari upwelling, yaitu gerakan
air yang tenggelam ke arah bawah di perairan pantai. Agar Anda lebih
jelas perhatikan perbedaan gambar gerakan upwelling dan sinking.
(a) Daerah upwelling (b) Daerah sinking
Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia, coba Anda
perhatikaan nama-nama arus yang terdapat di samudra-samudra, dan
perhatikan pula arah gerakannya dibelahan bumi utara dan belahan bumi
selatan berbeda!
|
|
a.
|
Di Samudera Pasifik
|
|
1)
|
Di sebelah utara khatulistiwa
|
|
(a)
|
Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan
ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.
|
(b)
|
Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara
karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke
utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan
Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir
Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
|
(c)
|
Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat
Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan
lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan
arus dingin.
|
(d)
|
Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh
angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan
berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus
tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di
tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio
terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang
terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas
Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.
|
|
|
|
2)
|
Di sebelah selatan khatulistiwa
|
|
(a)
|
Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini
ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.
|
(b)
|
Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari
sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika
Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta
didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.
|
(c)
|
Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa
selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah
utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).
|
(d)
|
Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus
Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 ° – 40
°LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin
barat.
|
|
|
|
|
|
|
b.
|
Di Samudera Atlantik
|
|
1)
|
Di sebelah utara khatulistiwa
|
|
(a)
|
Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini
ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.
|
(b)
|
Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang
segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas.
Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa
selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar
dari teluk ini melalui Selat Florida(sebagai Arus Florida). Arus Florida
yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus besar yang
mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah Timur. Arus
inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari
teluk Meksiko.
|
(c)
|
Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur,
merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan
menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur
(yang berasal dari daerah kutub).
|
(d)
|
Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir
ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh
angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa “gunung
es” yang ikut dihanyutkan.
|
(e)
|
Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus
dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah
arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan
menyusur pantai barat Afrika Utara.
|
|
2)
|
Di sebelah selatan khatulistiwa
|
|
(a)
|
Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian
dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa
Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke
selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
|
(b)
|
Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin
barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika
Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan
merupakan arus panas.
|
(c)
|
Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin
barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika
Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi
Arus Khatulistiwa Selatan.
|
(d)
|
Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus
Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30o – 40oLS) sejajar
dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan
arus dingin.
|
|
|
|
|
|
|
c.
|
Di Samudera Hindia
|
|
1)
|
Di sebelah utara khatulistiwaArus laut samudera ini keadaannya
berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam
setahun melainkan berganti arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan
angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai
berikut.
|
|
(a)
|
Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke
timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan
didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat
sebab mendapa hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
|
(b)
|
Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke
barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan
didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak
kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin
pasat timur laut dan angin musim timur laut.
|
|
2)
|
Di sebelah selatan khatulistiwa
|
|
(a)
|
Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya
pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di
timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat
tenggara.
|
(b)
|
Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang
dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan
Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan,
menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir
menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
|
(c)
|
Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus
angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua
Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin
yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. Gambar 8
memberikan ilustrasi gerakan arus-arus laut di samudera-samudera.
|
|
|
|
2.
|
Gelombang Laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum
dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya
gelombang laut sebagai berikut :
“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya)
bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk
gelombang”.
Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
|
|
a.
|
Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
|
|
|
b.
|
Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai
akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus
balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan
dengan arah datangnya gelombang
|
|
|
c.
|
Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya
gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang
meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut.
Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang
“tsunami”. Contoh ketika Gunung Krakatau meletus 1883, menyebabkan
terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan kerugian.
|
Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:
|
a.
|
Gerak osilasi, yaitu gerak gelombang akibat molekul air
bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu
pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan
angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan
kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang.
Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau
gelora.
|
b.
|
Gerak translasi, yaitu gelombang osilasi yang telah pecah
lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak
gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki
puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang
ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing.
|
c.
|
Gerak swash dan back swash berbentuk gelombang telah
menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan
ketika kembali disebut back swash.
|
|
Keterangan :
a. Gelombang osilasi
b. Gelora (surf atau breaker)
c. Gelombang translasi
d. Swash
e. Back swash
f. Arus dasar
|
|
|
|
3.
|
Pasang surut air laut (ocean ride)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang
terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi.
Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi :
“Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya”.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin jauh jaraknya makin kecil
daya tariknya, karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada
jarak ke bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak
dipengaruhi oleh bulan.
Ada dua macam pasang surut :
|
|
1)
|
Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan
pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1
(berdasarkan kalender bulan)dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama).
Pada kedua tanggal tersebut posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu
garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari
berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang
menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar.
Pasang purnama (Bumi-Bulan-Matahari sejajar pada satu garis lurus
pada saat bulan baru), (b) Pasang purnama (Bumi-Bulan-Matahari sejajar
pada satu garis lurus pada saat bulan purnama)
|
2)
|
Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan
pasang surut terendah (kecil). Pasang kecil ini terjadi pada tanggal 7
dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi matahari –
bulan – bumi membentuk susut 90 °. Gaya tarik bulan dan matahari
terhadap bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang
(saling melemahkan)
|
|
B.
|
Kualitas Air Laut
Air Laut dipermukaan bumi dapat dibedakan antara wilayah laut yang satu
dengan wilayah laut yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
suhu, kecerahan, dan salinitas.
|
|
1.
|
Suhu air laut
Keadaan suhu perairan laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari
yang disebut proses insolation. Pemanasan di daerah tropik/khatulistiwa
akan berbeda dengan hasil pemanasan di daerah lintang tengah atau kutub.
Oleh karena bentuk bumi bulat, di daerah tropis sinar matahari jatuh
hampir tegak lurus, sedangkan di daerah kutub umumnya menerima sinar
matahari dengan sinar yang condong. Sinar jatuh condong bidang jatuhnya
akan lebih luas dari pada sinar jatuh tegak. Selain oleh kemiringan
sinar jatuh, di daerah kutub banyak sinar dipantulkan kembali ke
atmosfer sehingga semakin menambah dingin keadaan suhu di daerah kutub.
Namun walaupun di daerah tropis lebih panas dari kutub, daerah
tropis memiliki suhu air lebih rendah dibandingkan suhu air laut di
daerah subtropis. Hal ini karena faktor keawanan yang menutupi di daerah
tropis banyak awan yang menutupi dibandingkan dengan di daerah
subtropik. Awan banyak menyerap sinar datang dan menimbulkan nilai
kelembaban udara yang tinggi. Adapun di daerah subtropik, insolation
yang tinggi tidak diikuti oleh kelembaban dan keawanan sehingga di
daerah ini lebih panas.
Berdasarkan kedalamannya, sinar matahari banyak diserap oleh lapisan
permukaan laut hingga kedalaman antara 200 – 1000 meter suhu turun
secara drastis, dan pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang
dari 2 °C.
Pola suhu di perairan laut pada umumnya: |
|
a.
|
Makin ke kutub makin dingin.
Pada permukaan samudera, umumnya dari khatulistiwa berangsur-angsur
dingin sampai ke laut-laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada
laut-laut kutub antara 0° sampai 2° C.
|
b.
|
Makin ke bawah makin dingin
Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas saja. Di dasar samudera
rata-rata 2oC (juga di dasar samudera daerah tropik). Sebab yang utama
adalah karena air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir kearah
khatulistiwa.
|
|
|
Laut yang tidak dipengaruhi arus dingin suhunya tinggi. Laut Tengah
misalnya sampai jauh ke bawah, suhunya 130 C (karena ambang Jibraltar
menghambat arus dingin dari Atlantik).
|
2.
|
Kecerahan Air Laut
Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari
kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh,
radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis
tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Pada
perairan laut yang dalam dan jernih, fotosintesis tumbuhan itu mencapai
200 meter, sedangkan jika keruh hanya mencapai 15 – 40 meter. Laut yang
jernih merupakan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang
dari cangkang binatang koral. Air laut juga menampakan warna yang
berbeda-beda tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada.
Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab:
|
|
|
a.
|
Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar
matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak
dari pada sinar lain.
|
b.
|
Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnyasungai kuning di Cina.
|
c.
|
Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam
jumlah besar.
|
d.
|
Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan.
|
e.
|
Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor seperti di laut ambon.
|
f.
|
Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam
|
g.
|
Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung.
|
|
3.
|
Salinitas Air Laut
Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram)
yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰
atau perseribu.
Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi
fluktuasi.Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰
yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan drastis
jika turun hujan. Laut yang memiliki kadar garam yang rendah banyak
dijumpai di daerah-daerah yang banyak muara sungainya. Pada musim barat,
laut di di Asia Tenggara mulai dari bulan Desember – Mei di Teluk
Thailand dan bagian timur laut Pantai Sumatera mempunyai nilai kadar
garam yang rendah.
Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung kepada faktor-faktor berikut :
|
|
a.
|
Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah,
maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat
penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
|
b.
|
Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut
maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin
sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
|
c.
|
Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin
banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut
tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara
ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi
|
|
|
Faktor-faktor tersebut berpengaruh secara bersama-sama atau mempengaruhi secara tersendiri.
Contoh-contoh salinitas di beberapa tempat:
Laut Baltik 10 ‰, samudera Hindia 33 ‰, Laut Tengah dan laut Merah 40 ‰,
laut Kaspia 170 ‰, Great Salt Lake 220 ‰, Laut Mati 250 ‰.
Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam air laut menurut Strahler sebagai berikut: |
|
Tugas 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1.
|
Jelaskan perbedaan gerakan Upwelling dengan gerakan sinking!
|
2.
|
Jelaskan sebab-sebab terjadinya gelombang!
|
3.
|
Jelaskan dua macam pasang surut! |
Kosa Kata
Fitoplankton :tumbuhan kecil yang terapung-apung di permukaan laut.
|
Flktuasi : kadang-kadang naik atau turun.
|
Konjungsi :kedudukan bumi – bulan – matahari berada pada satu garis lurus.
|
NOAA :National Oceanic and Atmospheric Administration
|
Nutrien :berhubungan dengan makanan
|
Salinitas :kadar garam.
|
Surf :gelora, gelombang pecah.
|
PENUNTUP
Puji syukur, Anda telah menyelesaikan modul tentang “
LAUT DAN PESISIR”.
Apabila Anda telah merasa menguasai materi, mintalah Tes Akhir Modul
(TAM) pada guru bina Anda, dan jangan dilewatkan untuk mengerjakan
soal-soal latihan dan tugas yang harus Anda kerjakan.
Pada akhir modul ini akan diketengahkan beberapa hal yang perlu
bagi Anda dalam memahami materi seperti daftar istilah, dan daftar
pustaka.
Ahmad Yani dkk,
Geografi untuk SMA kelas 1, Bandung, Grafindo, 2004
K. Wardijatmoko,
Geografi SMA Kelas X, Jakarta, Erlangga, 2004
TIM Geografi DKI Jakarta,
Geografi Regional SMA 1, Jakarta, Erlangga, 1994
Komentar
Posting Komentar