Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

DAFTAR TABEL untuk BUDIDAYA IKAN

DAFTAR TABEL untuk BUDIDAYA IKAN No. Judul Halaman 1.1 Komoditas akuakultur yang sudah lazim dibudidayakan dalam system budidaya di Indonesia 2.1 Perbandingan antara ukuran akuarium dengan ketebalan kaca 2.2 Jenis pelampung dan lama pemakaian 2.3 Ukuran mata jaring yang digunakan berdasarkan ukuran ikan yang dibudidayakan 2.4 Perbandingan jumlah mata jarring yang harus dipotong dalam berbagai ukuran kantong jarring dan mata jaring. 2.5 Dosis kapur tohor (CaO) 3.1 Pengaruh suhu air terhadap respon konsumsi pakan 3.2 Hubungan antara kadar oksigen terlarut dan suhu 3.3 Pengaruh pH terhadap komunitas biologi perairan 3.4 Presentase ammonia bebas terhadap ammonia total 3.5 Kriteria kualitas air Golongan C 3.6 Parameter kualitas air untuk budidaya ikan dan peralatan pengukuran yang dapat digunakan 4.1 Perbandingan strategi, keuntungan dan kerugian dari seleksi individu (A), seleksi within family (B) dan seleksi between family (C) 4.2 Pengaruh silang dalam terhadap frekuensi

Peralatan Budidaya Phytoplankton PAKAN ALAMI Ikan

Wadah dan peralatan budidaya phytoplankton Apakah wadah itu? Wadah adalah tempat yang digunakan untuk memelihara organisme air , dalam hal ini adalah tempat yang digunakan untuk membudidayakan phytoplakton. Ada beberapa jenis wadah yang dapat digunakan untuk membudidayakan pytoplankton. Pemilihan jenis wadah ini sangat bergantung kepada jenis phytoplankton dan sistem kulturnya. Jenis-jenis wadah yang dapat digunakan untuk budidaya phytoplankton sangat bergantung pada skala produksi. Tahap awal dalam membudidayakan phytoplankton adalah melakukan isolasi dan kultur murni, wadah yang digunakan adalah erlemeyer/toples.   Gambar Erlemeyer/toples Sedangkan peralatannya adalah. jarum ose, pipet kaca, tabung reaksi, mikroskop.   Gambar Cawan petri Gambar Jarum ose Gambar Pipet kaca Gambar Tabung reaksi Gambar Mikroskop Pada tahap selanjutnya adalah tahap semi massal dan massal, wadah yang digunakan antara lain adalah bak semen, tanki plastik, bak beton dan b

RANGKUMAN PENGELASAN DALAM PERKAPALAN

RANGKUMAN 1. Dalam pelaksanaan pengelasan, peran supervisor las mengawasi persiapan awal     Selengkapnya tentang Kemajuan Teknologi Pengelasan dan tentang Pengertian Ilmu Logam dan Macam klik disini

DAFTAR GAMBAR Bidang TEKNIK PENGELASAN

DAFTAR GAMBAR Bidang TEKNIK PENGELASAN BAB I I.1 Hubungan antara kandungan karbon dan sifat mekanis I.2 Diagram Proses Pembuatan Baja I.3 Percikan bunga api  I.4 Mistar baja lurus I.5 Mistar siku  I.6 Mistar gulung I.7 Calipers outside  I.8 Calipers inside I.9 Jangka sorong I.10 Micrometer dan pengukur standart  I.11 Penunjuk ukuran dan tonggak penunjuk ukuran I.12 Tonggak magnet  I.13 Siku (mistar sudut kanan)  I.14 Busur baja  I.15 Busur bevel universal I.16 Pengukur jarak / celah  I.17 Pengukur sudut  I.18 Pengukur jari – jari  I.19 Pengukur lubang  I.20 Pengukur kerataan tipe segiempat I.21 Meja penandaan permukaan plat I.22 Meja penyetelan permukaan plat  I.23 Blok paralel  I.24 Blok V I.25 Kotak blok V I.26 Pelat siku I.27 Alat penggores  I.28 Penyangga mistar  I.29 Jangka biasa  I.30 Jangka ulir I.31 Hermaphro-dite calipers I.32 Pena penandaan I.33 Penitik  I.34 Palu single I.35 Pahat datar I.36 Pahat lancip  I.37 Ragum I.38 Ragum paralel

DAFTAR PUSTAKA Bidang TEKNIK PENGELASAN

DAFTAR PUSTAKA Bidang TEKNIK PENGELASAN 1. Harsono Wiryosumarto , Prof.Dr. Ir,dan Toshie Okumura,Prof.Dr. Teknologi Pengelasan Logam, Jakarta 2000. 2. Senji Ohyabu dan Yoshikazu Kubokawa, Politeknik Pusat Chiba, Welding Textbook , Lembaga Pelatihan Luar Negeri (OVTA ), Chiba 261-0021 Jepang 1990. 3. Katsuhiko Yasuda, Lembaga Pelatihan Kejuruan, Instruction Manual Welding Techniques ,1-1 Hibino, Chiba 260 Jepang 1985, 4. Takuo Araki, Pusat Pelatihan Kejuruan Lanjut Narita, Workshop Manual Welding, 1-1, Hibino, Chiba 260 Jepang 1985. 5. A.C. Suhardi, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik, Las Busur Listrik Terendam, Surabaya 1990., 6. Trisno, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik, Pedoman untuk Inspektur Las, Surabaya 1990. 6. Sentot Rahardjono, M.H. Achmaniar Parathon, M. Husni Sohar, Konstruksi Bangunan Kapal Baja, Jakarta 1998. 7. Anonim, Biro Klasifikasi Indonesia, Peraturan Las (Lambung), Jakarta 1

Negara Mesir dan Benua Afrika

Mesir a. Bentuk Pemerintahan Mesir Mesir merupakan negara dengan sistem pemerintahan Republik. Kepala negaranya disebut dengan presiden dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Ibukota negara mesir adalah Kairo yang dilalui sungai Nil. b. Letak dan Luas Mesir Mesir terletak sebelah utara benua Afrika yang berbatasan dengan laut tengah di sebelah utara dan laut merah sebelah timur. Sebelah barat berbatasan dengan Libia dan sebelah selatan berbatasan  dengan Sudan. Mesir terletak antara 25 o BT-35 o BT dan 22 o LU – 32 o LU dengan luas 997.739  km 2 . Terusan Suez yang dibangun Ferdinand de Lessen (orang Perancis) membangun terusan untuk menghubungkan Laut Tengah dan Mesir c. Iklim Mesir Mesir Berdasarkan letak memberi iklim tropis tetapi karena luasnya benua, maka angin yang berhembus ke arah Mesir sifatnya kering, sehingga membentuk gurun pasir dengan curah hujannya antara 100 – 200 mm / tahun. Sedangkan suhu udara pada bulan Mei – Oktober 45 o C

Brazil dan Benua Amerika

 Brazil a. Bentuk Pemerintahan Brazil Brazil merupakan negara dengan sistem pemerintahan Republik Federal. Kepala negara dan kepala pemerintahannya adalah Presiden. Negara ini beribu kota Brazillia. b. Letak dan luas Brazil Brazil merupakan negara yang luas di kawasan Amerika selatan dengan luas 8.500.000 km 2 . Secara geografis negara ini sebelah utara berbatasan dengan Venezuela, Guyana, Suriname, Guyana (Perancis) sebelah selatan berbatasan dengan Bolivia, Paraguay, Argentina, Uruguay, sebelah barat berbatasan dengan Kolombia, Peru dan sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Atlantik. Brazil terletak antara 35 o BB - 74 o BB dan 5 o LU – 33 o LS dari letak ini menunjukkan bahwa Brazil merupakan negara yang terletak di daerah tropis. Curah hujan yang tinggi ditunjukkan dengan kondisi alam yang masih perawan seperti hutan Amazone. c. Iklim Brazil Meskipun berdasarkan letak harusnya beriklim tropik, tetapi bentuk muka bumi memengaruhi terbentuknya iklim lain. Fakto

Alat Pencernaan Manusia, Makanan, dan Kesehatan

Alat Pencernaan Manusia, Makanan, dan Kesehatan 1. Alat Pencernaan Manusia Mengapa kita perlu makan? Tubuh kita memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan untuk  menjaga tubuh agar tetap sehat . Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti sekolah, belajar, dan bermain, tubuhmu memerlukan makanan bergizi. Agar makanan  yang bergizi dapat diserap oleh tubuhmu dengan baik, alat pencernaanmu harus dalam keadaan sehat. Di dalam alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, kemudian diserap oleh tubuhmu. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah alat-alat pencernaan manusia serta hubungannya dengan  makanan dan   kesehatan  berikut ini. Proses pencernaan terdiri atas pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. a. Pencernaan secara mekanik Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. b. Pencernaan secara kimiawi Pencernaan kimiawi terjadi di dalam rongga mulut, usus, dan lambung dengan bantuan enzim.

Contoh Kata Pengantar

Contoh Kata Pengantar Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan menyediakan sumber belajar telah ditetapkan program penyusunan buku pelajaran kejuruan padatahun 2007 ini. Salah satu dari buku pelajaran kejuruan yang diprogramkan untuk ditulis adalah buku dengan judul ”Ilmu Kesehatan”. Buku tersebut rencananya akan digunakan untuk pegangan para Guru dan Siswa SMK di seluruh Indonesia. Mengingat banyak dan beragamnya topik bahasan atau persoalan dalam bidang ilmu kesehatan, maka untuk menjaring kebutuhan yang otentik dari para guru dan agar sesuai dengan kebutuhan kompetensi siswa kejuruan dipilihkan materi dengan topik-topik bahasan yang relevan dengan kebutuhan untuk proses belajar dan mengajar di SMK. Pada tataran kesehatan pribadi dikaji tentang struktur-fungsi dan kesehatan dari masing-masing sistem organ tubuh manusia. Pada tataran kesehatan masyarakat dibahas beberapa topik penting antara lain gizi dan makanan

Pemanasan Batang Tubuh

Pemanasan Batang Tubuh a. Kedua tangan di pinggang dan bengkokkan badan ke samping kanan, tahan selama 8 hitungan. b. Kedua tangan di pinggang dan bengkokkan badan ke samping kiri, tahan selama 8 hitungan . c. Kedua tangan di pinggang dan bengkokkan badan ke belakang, tahan selama 8 hitungan. d. Kedua tangan di pinggang dan bengkokkan ke depan, tahan selama 8 hitungan. Pemanasan Tungkai Kaki dan Punggung a. Berdiri mengangkang sejauh + 80 – 100 Cm, capailah tungkai kaki kanan, tahan selama 8 hitungan. b. Berdiri mengangkang sejauh + 80 – 100 Cm, capailah tungkai kaki kiri, tahan selama 8 hitungan. c. Berdiri mengangkang sejauh + 80 – 100 Cm, capailah bagian tengah dengan membungkukan badan ke depan, tahan selama 8 hitungan. d. Kedudukan jongkok dengan bertumpu pada ujung telapak kaki, telapak tangan menempel alas dan tangan lurus di sisi luar kanan dan kiri tubuh, tahan selama 8 hitungan. e. Kedudukan duduk, telapak kaki menapak sempurna pada alas, dan telapak tan

LAUT DAN PESISIR

LAUT DAN PESISIR Tulisan  LAUT DAN PESISIR ini disalin dari PENDAHULUAN Mestinya Anda telah mempelajari modul  PEDOSFER  (TANAH). Sekarang Anda diminta untuk mempelajari modul berikutnya, yaitu “LAUT DAN PESISIR”. Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat membedakan  zona pesisir dan zona laut , menjelaskan morfologi dasar laut, macam-macam gerakan air laut, dan kualitas air laut. Sebagai negara maritim yang memiliki wilayah perairan laut yang lebih luas dari wilayah daratannya, yaitu 2/3 lebih wilayah lautan. Maka kita wajib mengetahui potensi perairan laut negara kita untuk dimanfaatkan dan dikelola bersama bagi kepentingan bangsa dan negara. Manakala sumber daya alam di darat kian menipis, alternatif lain ialah memanfaatkan potensi laut yang belum dimanfaatkan secara penuh. Modul ini di bagi dalam 2 kegiatan belajar, yaitu : • Kegiatan belajar 1,    membahas tentang zona pesisir dan zona laut, serta morfologi dasar laut • Kegiatan belajar 2,    memb