1. Inflasi
Karena kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang Rupiah, akhirnya permintaan akan mata uang asing meningkat. Tetapi cadangan devisa yang dimiliki Indonesia tidak mencukupi dan hal ini mengakibatkan nilai mata uang asing terus melonjak hingga lebih dari Rp 10.000,- per 1 $US. Dengan meningkatnya nilai mata uang asing, otomatis biaya import barang faktor produksi juga meningkat. Hal ini menyebabkan harga barang dalam negeri meningkat.
2. Meningkatnya utang luar negeri
Seiring dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah, semakin meningkat juga utang luar negeri kita. Misalnya pada waktu 1$US sama dengan Rp 5.000,- utang kita hanya Rp 1M. Tetapi pada waktu 1$US sama dengan Rp 10.000,- utang kita melonjak menjadi Rp 2M. Jumlah utang kita berubah sesuai dengan perbandingan nilai tukar mata uang.
3. Income per kapita yang turun secara drastis
Inflasi dan keadaan ekonomi yang kacau menyebabkan banyak perusahaan yang bangkrut. Perusahaan yang tutup otomatis menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan. Penganguran meningkat drastis. Ditambah lagi dengan PHK dimana-mana.
4. Pertumbuhan ekonomi yang anjlok tahun 1998
Utang yang semakin bertambah, nilai tukar rupiah yang melemah menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok.
5. Kompromi dan pemberian kompensasi terhadap negara-negara pemberi bantuan dalam IMF.
Indonesia berusaha untuk berkompromi dan memberi kompensasi terhadap negara-negara pemberi bantuan dalam IMF dengan tujuan Indonesia mendapat pinjaman (utang) untuk memperbaiki keadaan ekonomi yang kacau.
.... Selengkapnya...KRISIS EKONOMI, Latar Belakang, Akibat, dan Pertanyaan mengenai hal itu.
.
.
Komentar
Posting Komentar