Abses
Over Dosis
Rusak Fisik
Mixing
Kecelakaan
Virus
Jumlah pengguna narkoba pada saat ini semakin meningkat dan jumlah yang telah terinfeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS juga semakin bertambah. Jika kita melihat realita yang ada pada saat ini adalah bahwa pengguna jarum suntikpun semakin bertambah dan tidak melihat dari segi usia yang ada, karena jumlah pengguna yang semakin bertambah sehingga pengguna tersebut tidak melihat dari segi umur, jenis kelamin dan ras. Dan semakin meningkatnya jumlah pengguna tersebut kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahaya dari narkoba tersebut serta mereka tidak mengetahui informasi yang benar tentang bahaya dari narkoba sehingga kebanyakan dari mereka terus menggunakan drugs sampai sekian lama.Bahaya yang diakibatkan oleh pemakaian narkoba dapat bermacam-macam dan terkadang bagi pecandu itu sendiri kebanyakan tidak mengetahui organ tubuh mana saja yang dapat terserang, sehingga mereka tidak dapat mengetahui bahwa akibat dari pemakaian tersebut akan banyak sekali kerugian yang mereka dapatkan atau mereka derita, tidak hanya organ tubuh seperti otak, jantung dan paru-paru mereka yang terserang bahkan viruspun akan lebih mudah masuk kedalam tubuh mereka, seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS dan juga penyakit menular lainnya dan bahaya ini tidak hanya menyerang fisik saja melainkan mental, emosional dan spiritual mereka. Kebanyakan dari pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik, akan lebih mudah terinfeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS yang akan lebih mudah masuk kedalam organ tubuh mereka tanpa mereka ketahui. Karena kebanyakan dari pengguna jarum suntik, mereka tidak memikirkan resiko yang akan mereka peroleh sehingga mereka sering kali untuk bertukar jarum suntik dan menggunakan jarum suntik secara terus menerus tanpa memikirkan kebersihan dari jarum suntik tersebut. Jadi kebanyakan dari mereka tidak menggunakan jarum suntik yang baru, mereka lebih memilih untuk menggunakan jarum suntik yang lama. Padahal dari penggunaan jarum suntik yang terus menerus tanpa memperhatikan kebersihannya akan mengakibatkan bakteri yang ada dalam jarum suntik tersebut lebih mudah masuk kedalam tubuh si pemakai dan akan lebih mudah lagi menyerang organ tubuh mereka. Bahaya-bahaya lain yang akan mereka peroleh akan lebih banyak lagi bahkan mereka tidak memperdulikan akan keselamatan mereka dan juga masa depan mereka jika mereka terus menerus menggunakan narkoba. Dan bahaya tersebut tidak hanya menyerang fisik mereka saja, melainkan mental, emosional dan spiritual merekapun akan terganggu. Dari setiap narkoba memiliki bahaya masing-masing dan akan merugikan kesehatan mereka. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang bahaya dari narkoba yang merusak organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru dan liver, dan mengetahui dampak apa yang akan terjadi jika si pengguna narkoba tidak mau berhenti menggunakan narkoba, sebaiknya kita melihat realita yang ada bahwa pengguna narkoba tidak ada yang berakhiran baik melainkan fisik, mental, emosional dan spiritualnya akan mengalami gangguan dan bahkan jika mereka terus menggunakan tidak menutup kemungkinan jika mereka berakhiran dengan kematian yang akan dengan mudah menyerang mereka.
Pengguna Narkoba Bisa Saja dari Keluarga Harmonis
Yogyakarta, Kompas - Pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba perlu dilakukan melalui strategi pendekatan budaya. Pendekatan budaya itu diperlukan untuk memperkuat jatidiri bangsa sehingga bisa menjadi tameng dari bahaya narkoba.
"Membangkitkan jatidiri kita dengan pemahaman kultur kita, dengan membangun kearifan budaya lokal kita di masing-masing insan, bisa menjadi salah satu strategi secara dini menghadapi bahaya narkoba yang sudah demikian memprihatinkan," kata Ketua Umum Yayasan Kebudayaan Islam Indonesia GBPH Joyokusumo, dalam seminar bertema "Antisipasi, Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Narkoba dalam Masyarakat Yogyakarta", Sabtu (1/9) di Yogyakarta.
Menurutnya, narkoba bukan sekadar masalah kriminalitas maupun persoalan ekonomi. Peredaran narkoba adalah bagian dari strategi sistematis untuk menghancurkan bangsa. Narkoba akan menghancurkan generasi muda dan para calon pemimpin bangsa.
"Kita perlu membangun komunitas-komunitas jaringan dengan kekuatan budaya lokal untuk membendung serangan itu. Pendekatan kultural untuk membangun jatidiri bangsa yang semakin kuat merupakan strategi efektif dalam pencegahan dini serangan bahaya narkoba," kata Joyokusumo.
Di Yogyakarta, ujarnya, persoalan peredaran narkoba menjadi semakin rumit karena Yogyakarta merupakan kota pariwisata yang harus terbuka terhadap kehadiran wisatawan dan pihak mana pun.
Perlawanan bahaya narkoba melalui pendekatan budaya pun tidak mudah karena Yogyakarta sebagai kota pendidikan, banyak di antara pelajar dan mahasiswa datang dari latar belakang budaya yang berbeda.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DIY Sugito mengakui, narkoba telah masuk lingkungan sekolah. Tidak sedikit siswa maupun mahasiswa menjadi korban narkoba. Meskipun mendapat kritikan keras dari beberapa elemen masyarakat, pihaknya tetap berpegang pada aturan mengeluarkan siswa dari sekolah jika terbukti menjadi pengguna narkoba.
"Ini untuk memutus hubungan si siswa yang dikeluarkan itu dengan siswa lain," kata dia.
Menurut Sugito, bahaya narkoba bisa dicegah masuk ke lingkungan sekolah dengan mengembangkan kultur sekolah yaitu suasana batin, pola pikir, pola rasa, dan pola tindakan yang tumbuh dari nilai- nilai kayakinan siswa dan seluruh anggota sekolah yang dibangun dari visi dan misi sekolah.
Noor Rachman Hadjam, Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengatakan, siswa pengguna narkoba tidak hanya dari keluarga broken home, tetapi bisa juga dari keluarga harmonis. Rasa solidaritas kelompok siswa biasanya memiliki pengaruh besar. (RWN)
Komentar
Posting Komentar