TANGIS ANAK
(Widodo Judarwanto)
Tangis anak bukan sekedar jeritan
Tangis anak adalah ketidak berdayaan jiwa mengungkapkan dahaga
Adalah ketidakmampuan raga menggapai asa
Adalah ketidakbisaan tubuh mengekspresikan rasa
Tangis anak bukan sekedar kebisingan
Jangan disikapi kesal, ketika letih mendera
Jangan dianggap beban, ketika peluh bercucuran
Jangan direspon amarah, ketika emosi melanda
Jangan biarkan, tangis anak adalah saatnya kelembutan menyentuh jiwanya
Tangis anak bukan sekedar keberisikan
Tangis anak adalah kepolosan yang tidak bisa dipungkiri
Jangan anggap hanya karena bau tangan
Jangan anggap hanya biangnya kecengengan
Jangan anggap hanya karena latihan fisik paru-paru
Jangan biarkan, tangis anak adalah waktunya belaian sayang merambah tubuhnya
Tangis anak bukan sekedar kegaduhan
Bila tangis anak memekakkan gendang telinga
Segera tunda apapun gerak yang kamu lakukan
Segera henti apapun nikmat yang kamu alami
Segera akhiri apapun kepentingan duniawi yang kamu tunaikan
Jangan biarkan, tangis anak adalah waktunya perhatian segera ditumpahkan
Tangis anak bukan sekedar lengkingan
Tangis anak adalah kejujuran alami yang tidak bisa dibohongi
Suara itu adalah saatnya dahaga harus dibasahi
Desahan itu adalah waktunya dekapan hangat diberikan
Teriakan itu adalah saatnya kenyamanan harus terpenuhi
Tangis anak adalah hak anak yang paling sederhana
Bila kamu pungkiri,
Bagaimana mungkin kamu bisa memenuhi hak anak lainnya
Sumber : Wikimu ”Contoh Puisi anak”
Angin Ingin Merindumu
Aku ingin merindumu pada sungai yang mengalir
kubiarkan pikiranku hanyut dalam gelombangmu
melewati lembah-lembah berliku kenangan dan peristiwa
betapa panjang puisi yang harus kulayarkan hingga muara
tetapi bayangmu berkilauan memperindah aliran kata.
Aku ingin merindumu pada sungai sebening kaca
tempatku bercermin tentangmu dari waktu ke waktu
kamu nampak cantik di sepanjang hidupku
seperti dulu aku mencintaimu seperti sekarang tanpa akhir
seperti sungai, cinta tak perlu alasan untuk terus mengalir.
Sumber : Google ”Contoh puisi Remaja”
(Widodo Judarwanto)
Tangis anak bukan sekedar jeritan
Tangis anak adalah ketidak berdayaan jiwa mengungkapkan dahaga
Adalah ketidakmampuan raga menggapai asa
Adalah ketidakbisaan tubuh mengekspresikan rasa
Tangis anak bukan sekedar kebisingan
Jangan disikapi kesal, ketika letih mendera
Jangan dianggap beban, ketika peluh bercucuran
Jangan direspon amarah, ketika emosi melanda
Jangan biarkan, tangis anak adalah saatnya kelembutan menyentuh jiwanya
Tangis anak bukan sekedar keberisikan
Tangis anak adalah kepolosan yang tidak bisa dipungkiri
Jangan anggap hanya karena bau tangan
Jangan anggap hanya biangnya kecengengan
Jangan anggap hanya karena latihan fisik paru-paru
Jangan biarkan, tangis anak adalah waktunya belaian sayang merambah tubuhnya
Tangis anak bukan sekedar kegaduhan
Bila tangis anak memekakkan gendang telinga
Segera tunda apapun gerak yang kamu lakukan
Segera henti apapun nikmat yang kamu alami
Segera akhiri apapun kepentingan duniawi yang kamu tunaikan
Jangan biarkan, tangis anak adalah waktunya perhatian segera ditumpahkan
Tangis anak bukan sekedar lengkingan
Tangis anak adalah kejujuran alami yang tidak bisa dibohongi
Suara itu adalah saatnya dahaga harus dibasahi
Desahan itu adalah waktunya dekapan hangat diberikan
Teriakan itu adalah saatnya kenyamanan harus terpenuhi
Tangis anak adalah hak anak yang paling sederhana
Bila kamu pungkiri,
Bagaimana mungkin kamu bisa memenuhi hak anak lainnya
Sumber : Wikimu ”Contoh Puisi anak”
Angin Ingin Merindumu
Aku ingin merindumu pada sungai yang mengalir
kubiarkan pikiranku hanyut dalam gelombangmu
melewati lembah-lembah berliku kenangan dan peristiwa
betapa panjang puisi yang harus kulayarkan hingga muara
tetapi bayangmu berkilauan memperindah aliran kata.
Aku ingin merindumu pada sungai sebening kaca
tempatku bercermin tentangmu dari waktu ke waktu
kamu nampak cantik di sepanjang hidupku
seperti dulu aku mencintaimu seperti sekarang tanpa akhir
seperti sungai, cinta tak perlu alasan untuk terus mengalir.
Sumber : Google ”Contoh puisi Remaja”
Komentar
Posting Komentar